Masalah UFO di Forum PBB
Hari Senin tanggal 27 November 1978 merupakan saat bersejarah bagi masalah UFO. Pada hari itu masalah UFO dibicarakan di dalam Komite Politik Khusus dari Majelis Umum PBB dalam sidangnya yang ke-33, dengan mata acara no. 126 yang berbunyi : Pembentukan suatu badan atau bagian dari PBB untuk melakukan, mengkordinasikan dan menyebarluaskan hasil penelitian UFO dan gejala-gejala yang bertalian. Dengan demikian masalah UFO yang kontroversal itu, yang sebelumnya telah 31 tahun lamanya menjadi pemberitaan dunia, akhirnya menjadi pembicaraan resmi di forum PBB.
Adalah sangat berguna bagi kita untuk mempelajari penyajian masalah UFO di forum PBB itu, oleh karena selain bersifat unik baik di dalam sejarah badan dunia tadi maupun di dalam sejarah UFO, bahan-bahan yang dikemukakan bersifat autentik sehingga dapat mengantarkan para pembaca ke dalam masalah UFO serta intisari persoalannya.
Masalah UFO untuk pertama kali diajukan ke forum PBB pada tahun 1975 oleh Sir Eric Matthew. Gairy, Perdana Menteri Grenada, suatu negara kecil yang terdiri dari sebuah pulau di Hindia Barat dengan penduduk 100.000 jiwa. Di dalam perdebatan umum di Majelis Umum PBB tahun berikutnya, ia mengimbau negara-negara besar untuk menyediakan informasi dan data lain tentang UFO bagi negara-negara dan rakyat lain di bumi ini.
Di dalam kata pembukaannya bagi penyajian masalah UFO, Perdana Menteri Sir Eric M. Gairy menerangkan mengapa Grenada begitu memikirkan masalah UFO dan bukan hal-hal lain yang langsung menyangkut perkembangan dunia. Dijelaskannya bahwa seluruh dunia sudah terlalu memikirkan masalah-masalah internasional yang ditilik dari sudut kepentingan tiap-tiap negara hal tersebut mudah dimengerti sehingga mereka seakan-akan lupa atau sangat sedikit memikirkan masalah-masalah internasional yang menyangkut dunia sebagai suatu keseluruhan. Motifnya untuk mengemukakan masalah UFO di forum PBB ialah “kepercayaan kepada adanya Yang Mahakuasa, dan pengakuan bahwa gejala UFO merupakan salah satu cara-Nya untuk berhubungan dengan umat manusia. Saya tahu bahwa merupakan tugas umat manusia untuk mempelajari dan mengerti lebih baik para utusan itu.”
Sumber : www.bluefame.com